Di pagi hari yang sejuk terdengar suara
kicauan burung yang membuat hati ini tenang ketika mendengarnya Ingin rasanya
aku melihat bentuk burung itu seperti apa?
Bagaimana suasana ketika di pagi hari? Indahnya pelangi? Bintang? Pegunungan? Samudra
yang biru? Alhamdulilah walaupun Allah tidak memberikan kesempatan untuk merasakannya tapi aku tetap besyukur masih bisa merasakan kenikmatan terhebat yang telah dianugerahkannya untukku yaitu kehidupan.
Fauziah Arrafah itu adalah nama terbaik
yang diberikan ibunda saat aku dilahirkan. Sewaktu kecil aku pernah bertanya, ”bun arra
suka takut membuka mata, semuanya gelap. Arra kenapa bun? Arra buta? Buta itu
apa bun? Penyakit atau kutukan?”ujar ku dengan sejuta kepolosan. “arra tidak
perlu takut, arra itu mempunyai keistimewaan yang jauh lebih baik dari anak
yang lain, nak buta itu bukan kutukan kamu akan mengetahui jawabnnya jika kamu
sudah besar nanti”. Jawab bunda sambil memeluk dan mengelus kepalaku. Walaupun buta
aku memiliki kehidupan yang jauh lebih indah dari siapapun.
Seperti biasa setelah selesai
sholat ashar aku berjalan menuju taman dibelakan rumah. Satu-satunya alat yang membantu ku berjalan hanya
tongkat kayu ini, bunda yang memberikannya ketika ku berulang tahun yang ke-17th
. Dengan sangat pelan aku bejalan mungkin sedikit sulit untuk kalian berjalan
dengan pandangan gelap tapi tidak untukku mungkin ini jawaban dari pertanyaanku
dulu. “kamu memiliki keistimewaan yang jauh lebih baik dari anak yang lain”.
Ketika aku berjalan ada sesuatu yang menghalangi jalan ku seperti benda yang
besar, aku menyentuhnya menggunakan tongkat, namun perasaanku mengatakan bahwa
itu bukan benda. Aku mengelurkan tangan ku dan merabanya, “astagfirullah ini
bunda, iya ini bunda aku bias merasakannya ini bunda. Bunda bangun kenapa tidur
disini”ujar ku panik. ada apa ini kenapa bunda tergeletak di lantai? Dimana ayah?
Atau jangan-jangan bunda meninggal astagfirullah yang aku tahu bunda tidak
pernah sakit kalaupun sakit mungkin karena lelah. Aku segera mencari bantuan
aku bergegas keluar rumah dan spontan berteriak “TOLONG!!! Siapapun yang
mendengarnya tolong bundaku” teriak ku sambil menangis.
Suaraku hampir habis kemana semua
orang? Kenapa tidak ada yang menjawab teriakanku. Ya Allah aku cemas sebenarnya
bunda kenapa. Aku lemas sudah lebih dari 15menit aku berteriak dan berjalan akhirnya ada seseorang
yang menghampiriku menggunakan kendaraan. “ada apa nak? Bundanya kenapa?”jawab
bapak itu. “pak tolong bunda saya pak, Ia ada dirumah tergeletak dilantai saya
tidak tahu kejadian sebelumnya” ujar ku dengan nada yang gemetar. “ dimana
rumah kamu nak?”Tanya bapak itu. “di komplek cemara pak nomer 12”jawab ku
dengan nada ketakutan. “baiklah naik nak”, jawab bapak itu.
Sesampainya dirumah aku langsung berjalan
kearah taman. “pak disana bunda, tolong lihat apa yang terjadi”,tanyaku . “dimana
nak? Bunda kamu tidak ada disini?”jawab bapak itu. Sontak badan ku semakin
lemas air mataku berderai, aku tidak ingin kehilangan bunda. “nak jangan
bercanda sebenarnya bunda kamu ada dimana?” Tanya bapak itu dengan nada yang
lama-lama menjadi keras. Aku terdiam pertanyaan yang begitu sederhana namun
benar-benar membuatku terpukul “astagfirullah yang saya tahu bunda ada disini,
bapak tidak melihat kondisi saya seperti apa? Kenapa menanyakan hal yang
membuat saya tersinggung! Pak saya Buta!! Saya tidak melihat posisi bunda sebenarnya
dimana yang saya tahu terakhir kali bunda disini” jawab ku kesal.
Terdengar suara dari samping kamar bunda suaranya mirip nada ketika doraemon mengambil peralatan dari kantung ajaibnya toweenggg towenggg towewewewenggggggggggggg “ loh? Kenapa ko ada ribuut-ribut, iya tadi bunda tidur dilantai tadi bunda abis nyuci baju mesin cucinya rusak jadi harus manual bunda capek udara diluar terik banget jadi bunda tidur didepan pintu arah ke taman gitu habisnya angin disitu adem sih. Kamu tadi ngebangunin bunda ya?”jawab bunda
Terdengar suara dari samping kamar bunda suaranya mirip nada ketika doraemon mengambil peralatan dari kantung ajaibnya toweenggg towenggg towewewewenggggggggggggg “ loh? Kenapa ko ada ribuut-ribut, iya tadi bunda tidur dilantai tadi bunda abis nyuci baju mesin cucinya rusak jadi harus manual bunda capek udara diluar terik banget jadi bunda tidur didepan pintu arah ke taman gitu habisnya angin disitu adem sih. Kamu tadi ngebangunin bunda ya?”jawab bunda
Yaaaaaa ketipuuuu sama ceritanyaaa
yaaaahh????? Wkwkwkwk padahal udah serius bacanyatuh :p