Analisis
Sistem
A.
Definisi Konseptual
Ø Michael Beaney
“Analysis is the process of breaking a
complex topic or substance into smaller parts in order to gain a better
understanding of it.”
“Analisis
adalah proses memecahkan suatu topik yang kompleks atau substansi menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari
itu.”[1]
Ø Gordon
B. Davis
“Sistem is a set of elements that are
interconnected and effect each other in a certain environment.”[2]
“sistem
adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling memenraruhi dalam
satu lingkungan tertentu.”
“System analysis is a problem solving
technique that decomposes a system into its component pieces for the purpose of
the studying how well those component parts work and interact to accomplish
their purpose”.[3]
“Analisis
sistem adalah teknik pemecahan masalah yang terurai sistem ke dalam suatu
komponen untuk tujuan belajar dengan baik bagaimana bagian komponen bekerja dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”.
B.
Analisis
sistem
Analisis sistem adalah kunci yang digunakan
perancana dalam proses pemecahan masalah, ini direncanakan untuk menentukan apa
yang dapat dijalankan untuk perencanaan system dan direncanakan dengan analisis
kebutuhan dan mengidentifikasi alternative yang muingkin dilaksanakan.[4] Analisis system tersebut
dapat dilakukan dengan ketentuan; pertama, apa yang di perlukan untuk menemukan
kebutuhan sesungguhnya. Kedua, alternative apa yang bermanfaat untuk mencapa
keperluan. Dan ketiga, apa keuntungan dan kerugian dari alternative
penyelesaian.
Analasis system adalah suatu metode atau
teknik yang digunakan dalam pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.
Analisis system ini meliputi (1) kesadaran akan adanya suatu masalah, (2)
identifikasi berbagai alternative, (3) analisis dan sintesis dari berbagai
factor, (4) penentuan suatu cara pemecahan masalah yang optimal atau
sekurang-kurangnya lebih baik dan (5) program kegiatan.
Pengunaan analisis system dapat dikategorikan
ke dalam dua kegiatan pokok, diantaranya ; pertama, sebagai sebuah sinonim pada
istilah operasional research semenjak para pekerja menganalisa manusia dan
sistem mesin. Dan kedua, sebagai sinonim untuk istilah sistem mesin.Istilah ini
kadang-kadang digunakan untuk menerangkan sistem yang bersifat komplek dan
besar yang meliputi manusia dan mesin.
Analisis sistem biasanya diarahkan kepada
masalah-masalah operasional organisasi dengan suatu pandangan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu dan pengunaan sumber daya secara efisien.
C.
Analisis
Misi
Analisis Misi menghasilkan tujuan dan
kebutuhan yang dapat diukur pencapaian hasil sistem.Ini memerlukan spesifikasi
hasil yang berhubungan langsung dengan identifikasi kebutuhan.Misi yang
objektif dalam pembuatan keputusan berhubungan dengan spesifikasi yang di
sediakan dalam sistem perencanaan.
Selama ini kita mengetahui prosedur rancangan
sistem pendidikan dimulai darimana perencanaan itu diawali, kemana perencanaan
itu diarahkan dan kemudian bagian berikutnya dari analisa misi adalah
penyampaian rencana (wajah misi) dengan memperlihatkan atau menampilkan
kegiatan dan program dari hal-hal yang terkecil dalam rangka memecahkan
masalah.Berikut ini digambarkan langkah-langkah penyiapan materi dan alat
pelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem.
Usaha-usaha yang mungkin untuk menyiapkan
materi pengajaran dengan menggunakan pendekatan sistem.Semua fungsi dapat
berfungsi dengan fungsi yang lainnya. Tidak semua umpan balik atau perbaikan
dibebankan pada bidang yang memungkinkan mendapatkan persetujuan sebelum
berjalan (Kaufman, 1968)
D.
Analisis
Fungsi
Analisis fungsi adalah proses untuk
menuntukan kebutuhan dari sub fungsi untuk menjelaskan setiap elemen pada wajah
misi. Ini merupakan sistem perluasan dan pertimbangan vertical dari wajah misi.
Peningkatan analisis bagian dari fungsi dan
sub fungsi di gambarkan seperti dibawah ini yang melukiskan hipotesa analisis
fungsi dari fungsi wajah misi dari identifikasi masalah.
Contoh analisis fungsi hipotesis yang
menunjukkan setiap fungsi dapat dianalisis ketingkat fungsi yang lebih
rendah.Perhatikan bahwa ini hanyalah analisis sebagian dari tingkatannya.Juga
setiap fungsi menunjukkan kemungkinan dianalisis ketingkat fungsi yang lebih
rendah.
E.
Analisis
Tugas
Analisis
tugas adalah akhir dari analisis yang akan dilakukan. Dalam analisa sistem ini
berbeda dari misi dan analisa fungsi hanya dapat dilakukan pada posisi yang
sederajat dan tidak jenis.
Perluasan
secara vertical atau analisis dilanjutkan melalui nilai fungsi samapai unit
penampilan yang di identifikasi.Identifikasi tugas dan perintahnya adalah
pemecahan terakhir dari analisa sistem pendidikan.Adapun bentuk dari analisis
tugas dari sistem perencanaan pendidikan adalah dimulai dari kegiatan
mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan pendidikan, menentukan masalah,
menentukan langkah pemecahan, menentukan strategi dan menyeleksi serta memilih
alternatif untuk memecahkan masalah.
F.
Analisis
Metode
Analisis
metode diperlukan setelah analisis misi, anlisis fungsi dan analisis tugas yang
lengkap atau dapat dilaksanakan secara parallel dengan masing-masingnya,
sebagai analisis kemajuan dari kebutuhan tambahan. Gambar dibawah ini
memperlihatkan proses untuk menjabarkan analisa metode seperti dalam bentuk
parallel.
Analisis
metoda dapat diselesaikan setelah melengkapi tugas, fungsi, dan syarat analisis
dipraktekkan dengan setiap langkah sistem analisis, Metode seleksi dan
pemilihan alternative dapat dilakukan dengan mengindentifikasikan fungsi secara
bervariasi dan tugas yang ditetapkan untuk orang, perlengkapan, orang dan
perlengkapan yang dikombinasikan
Pendekatan
sistem pendidikan merupakan proses rancangan yang dilakukan secara logika,
langsung dan sistematik, Ini memerlukan perencanaan atau analisis terbuka dan
objektif yang digunakan untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi. Ada
beberapa hal yang diperlukan dalam perencanaan pendidikan yang menggunakan
pendekatan sistem, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan
dapat diidentifikasi dan dinyatakan secara tepat dalam batasan yang diukur
2. Manusia
mempunyai kesempatan dalam pengajaran.
3. Pendekatan
secara sistematis untuk pemecahan masalah pendidikan akan mencapai efektifitas
dan efisiensi.
4. Tingkah
laku dan kebiasaan dapat dispesifikasikan pada batasan yang dapat diukur dan
terakhir dengan indicator klasifikasi dan kebiasaan.
5. Lebih
baik untuk mencoba menyatakan keberadaan sesuatu dan berusaha untuk
mengkuantifikasikan sesuatu yang tidak dapat diukur.
6. Secara
berulang perbedaan antara harapan dan kenyataan
7. Pengajaran
sangat penting dari mendengarkan.
8. Pendidikan
di daerah menantang kualitas dengan menggunakan rancangan sistem yang
menawarkan daerah terpenting untuk usaha dalam penyelidikan pendidikan.
9. Pendekatan
sistem seperti alat-alat lain harus menjadi tantangan yang tetap, dievaluasi
dan berhubungan dengan alternative lain serta harus diperiksa atau menolak
ketika alat lain membuktikan lebih responsive dan lebih bermanfaat bagi
organisasi.
G.
Ruang
Lingkup Analisis Sistem
Sebuah
kreterium penting, yang sangat mempengaruhi ruang lingkup analisis sistem
adalah filsafat sistem yang digunakan dan dianut oleh organisasi yang
bersangkutan. Ada beberapa filosofis yang mesti dihayati dalam menggunakan
berpikir sistem, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Dasar
pemikiran dari berpikir sistem adalah logika sistem. Selama ia tidak
bertentangan dengan kaidah ilmiah, maka tidak ada alas an untuk menolah
kahidrannya dalam panggung ilmu pengetahuan. Berpikir sistem bersifat
meta-theori, atau sutu logika apriori, akan divalidasi secara empirik sebelum
diterima sebagai suatu kebenaran ilmiah.
2. Penggunaan
konsep sistem akan terbukti berguna jika digabungkan dengan usaha-usaha untuk
investigasi.
3. Mendukung
sepenuh hati pendapat dari Philip dan Mosher, bahwa berpikir sistem tidak
mempunyai sejah yang jelas. Sehingga keberadaan berpikir sistem merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah ilmu pengetahuan secara umum.
4. Sebagian
orang tidak setuju bahwa berpikir sistem yang gagal disebut sebagai teori
ilmiah karena gagal mendefinisikan secara tegas apa itu sistem. Pendekatan
sistem tidak efisien.
5. Doktrin
dari berpikir sistem didasarkan pada latar belakang ilmiah yang mantap, dan
bukan berdasarkan pendapat tahayul-metafisika.
Dalam
melakukan analisis sistem diperlukan bermacam-macam informasi yang berasal dari
bagian yang ada dalam organisasi. Menurut Winardi (1988) ada empat macam cara
pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi, di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan
hirarkis dengan prosesing data yang bersifat sentralisasi.
2. Pendekatan
hirarkis dengan prosesing data yang bersifat dsentralisasi.
3. Pendekatan
sistem dengan suatu sistem informasi yang terintgrasi.
4. Pendekatan
sistem dengan sebuah sistem informasi yang didistrubisi.
Disamping
itu ruang lingkup dari analisis sistem dapat berbeda dipandang dari sudut
jangka waktu, kompleksitas dan biaya untuk melaksanakannya.Maka oleh karenanya
ruang lingkup dari analisis sistem harus ditetapkan secara jelas pada
waktu-waktu tertentu guna menghadapi faktor-faktor pembatasan-pembatasan biaya
dan waktu.
Untuk
menganalisis sistem diperlukan proposal atau usulan anlisis sistem yang dikenal
dengan (proposal to conduct system
analysis). Adapun usulan tersebut terdiri dari beberapa hal, di antaranya;
pertama, merupakan suatu titik tolak berdasarkan apa pihak memohon jasa dan
apakah ahli sistem yang bersangkutan mengerti apa yang diinginkan daripadanya.
Kedua, memberikan kepada pimpinan ahli analisis sistem tersebut suatu
kesempatan untuk mengevaluasi pendekatan tersebut dan jumlah sumber daya yang
digunakan selama mengadakan anlisis sistem.
Adapun
keuntungan dalam menganalisis sistem yang lama, menurut Winardi (1988) adalah
sebagai berikut :
1. Efektifitas
dari sistem yang berlaku
Apabila sistem lama dipelajari maka kita akan
memperoleh kesempatan untuk menilai apakah sistem tersebut memuaskan, perlu
diperbaiki sebagaian, perlu diperbaiki secara menyeluruh atau perlu diganti
dengan sistem lain.
2. Ide-Ide
untuk mendesain
Tindakan untuk menganalisis sistem lama
merupakan sumber ide untuk mendesain sistem yang baru. Ide-ide tersebut
meliputi apa yang sekarang sedang dilakukan maupun kebutuhan-kebutuhan
adisional. Para ahli analisis akan mendapatkan gambaran tentang bagaimana
sistem informasi yang ada dapat membantu dalam pembuatan keputusan.
3. Pengenalan
sumber
Pada
waktu ahli analisis sistem mempelajari sistem yang ada, maka ia dapat
mengidentifikasi sumber-sumber yang tersedia bagi sistem baru. Sumber-sumber
tersebut dapat berupa bakat manajemen, bakat administrative dan peralatan yang
dimiliki.
4. Mengkonversi
pengetahuan
Dalam rangka usaha mengidentifikasi
syarat-syarat konversi, maka para analis harus mengetahui aktivitas-aktivitas
apa yang telah dilaksanakan. Mempelajari sistem yang berlaku memberikan
keterangan kepada ahli analisis sistem tentang apa yang telah terjadi pada masa
yang lalu.
5. Titik
Tolak Umum
Pada waktu kita mengkomunikasikan dengan
pihak manajemen, maka para ahli analisis sistem berfungsi sebagai penggerak
perubahan. Tidaklah mengherankan apabila kita kerap kali akan menghadapi
tantangan terhadap teknik-teknik baru, ide-ide dan metode-metode baru, kekurang
pengertian tentang konsep baru, penangguhan keputusan, kurangnya komitmen. Guna
memenimalkan reaksi yang demikian perlu dipertautkan ide-ide baru dengan
ide-ide yang lama sebagai titik tolak dalam perancangan sistem yang baru.
Selanjutnya Winardi menyatakan bahwa hasil
akhir dari analisis sistem dapat berupa alternatif-alternatif sebagai berikut:
1. Hentikan
pekerjaan
Pada tahap ini pekerjaan tidak dilanjutkan
karena tidak adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu yang terjadinya suatu
perubahan tertentu pada pihak manajemen, yaitu terdapatnya TEOS (technical feasibility, economical
feasibility, operational feasibility and schedule feasibility). Oleh sebab
itu perlu diarahkan analisis sistem pada proyek-proyek yang lain
2. Situasi
dimana pekerjaan dihentikan
Situasi demikian sering terjadi dan adapun
hal-hal yang menyebabkannya adalah kekurangan dana atau sikap konservatif dari
pihak manajemen. Disamping itu adanya kemungkinan bahwa biaya yang diajukan
pada waktu sekarang tidak dapat diterima, mungkin pada waktu yang akan dating
dapat dilaksanakan.
3. Modifikasi
Pihak manajer memutuskan kadangkala
aspek-aspek tertentu perlu diubah dan dikombinasikan dengan sistem atau sistem
yang lain sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan organisasi.
4. Pekerjaan
dilanjutkan secara bertahap
Aspek
ini berarti pekerjaan analisis sistem akan berlangsung sebagaimana yang telah
diusulkan sebelumnya, akan tetapi proposal terakhir harus diimplementasikan dan
disyahkan sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan pada TEOS.
5. Pekerjaan
boleh dilanjutkan tanpa syarat.
Banyak usulan atau
proposal sistem atau sub sistem dibenarkan oleh pihak manajemen,
terutama tentang biaya-biaya yang dikeluarkan akan melampaui keuntungan yang
dapat diukur.
[1] Michael Beaney (Summer 2012). "Analysis". The Stanford Encyclopedia of Philosophy. Michael Beaney
[2]Eti
Rochaety dan Pantjorini Rahayuningsih Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005)
[4]
Mukhneri Mukhtar, Manajemen Sistem, (Jakarta : BPJM FIP UNJ, 2012), p. 75
Tidak ada komentar:
Posting Komentar