PENDEKATAN SISTEM : JARINGAN KERJA DAN PERT
PENDEKATAN SISTEM : JARINGAN KERJA DAN PERT
A.
Defini
Konseptual
·
Gordon B. Darvis
“system is
a set of elements that are interconnected and affect each other in a certain
environment”.“Sistem
adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling memengaruhi dalam
satu lingkungan tertentu”.
·
Raymond McLeod
“system is
a group of integrated elements to achieve a goal”.“sistem
adalah sekelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan”
·
Ryans
“system is
any identifiable assemblage of element (object, person, activities, infromation
records, etc) which are interrelated by process or structure and which are
presumed to fuction as an organizational entity generating an observable”
“Sistem adalah setiap kumpulan diidentifikasi
elemen (objek, orang, kegiatan, catatan infromation, dll) yang saling berkaitan
dengan proses atau struktur dan yang dianggap fuction sebagai entitas
organisasi menghasilkan sebuah diamati”
Dari definisi-definisi menurut para ahli diatas,
kami dapat mensintesakan bahwa sistem adalah kumpulan yang saling berhubungan
dan saling mempengaruhi serta terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan.
B.
Pengertian
Pendekatan Sistem dan Jaringan Kerja
Pendekatan
sistem adalah bersifat integratif, karena pendekatan ini berlandaskan pada cara
brerpikir logis dan sistematis dalam memecahkan suatu masalah.
Pada dasarnya perencanaan kerja
menggunakan cara berpikir sistem atau (pendekatan sistem) yang melihat
pekerjaan sebagai salah satu sub sistem dari sistem organisasi secara
keseluruhan. Perencanaan jaringan kerja sangat bermanfat bagi para pimpinan
atau administrator dalam mengarahkan dan menetapkan para pekerja pada bidang
dan tanggung jawab masing-masing. Seperti bidang produksi, pemasaran, bidang
penelitian dan lain sebagainya.
C. Penggunaan, Keuntungan dan
Tahapan-Tahapan Jaringan Kerja
Penggunaan
jaringan kerja terutama adalah untuk kegiatan proyek yang memerlukan jaringan
kerja dan analisis jaringan kerja yang terperinci. Adapun penggunaanya sebagai
berikut :
1.
Proyek-proyek kompleks dengan
multi kegiatan yang saling bergantung.
2.
Proyek besar yang banyak
melibatkan orang, serta menggunakan sarana dan prasarana, waktu dan dana dalam
jumlah yang sangat besar pula.
3.
Proyek yang memerlukan koordinasi
antar departemen atau antar pejabat.
4.
Proyek yang memerlukan informasi
padat atau kontiniu.
5.
Proyek-proyek yang harus
diselesaikan dalam waktu yang tepat dan biaya yang terbatas.
Sedangkan keuntungannya adalah :
1.
Keharusan menggambarkan logika
ketergantungan dari setiap kegiatan dalam jaringan kerja, memaksa kita untuk
merencankan suatu proyek secara lebih detail.
2.
Dalam jaringan kerja ditunjukan
dengan jelas penyelesaian kegiatan yang kritis dan tidak kritis, sehingga
memungkinkan pengaturan waktu, usaha, dan perhatian tertentu secara lebih
intensif.
3.
Perencanaan Jarigan kerja sangat
membantu dalam komunikasi.
4.
Dengan prencanaan jaringan kerja
dapat dimungkinkan pelaksanaan proyek secara lebih ekonomis, dan tidak
ragu-ragu dalam mendayagunakan berbagai sumber yang dibutuhkan.
Ada
beberapa tahapan yang diperlukan dalam penyusunan perencanaan jaringan kerja,
tahapan tersebut diantaranya :Pertama, inventarisasi kegiatan-kegiatan dalam
suatu proyek.Kedua, perhatikan saling ketergantungan atau logika ketergantungan
antara kegiatan yang satu dengan yang lainnya.Ketiga, penunjukan unsur waktu
dapat ditentukan baik berdasarkan pengalaman teori serta perhitungan tertentu,
baik menyangkutkan kapan kegiatan dimulai maupun kegiatan tersebut berakhir, serta lamanya kegiatan
tersebut berlangsung.
D.
Pengertian
PERT
PERT
adalah singkatan dari programme evaluation and review technicue ( Teknik
Pengevaluasian dan Peninjauan kembali). PERT secara fundamental merupakan
representasi diagramatik sebagaimana suatu alat grafik bagi manajemen.
E.
Metode
PERT
Metode
PERT adalah salahsatu metode pengelolaan yang merupakan alat bagi seorang
pimpinan untuk menghasilkan suatu perencanaan yang baik dan lengkap serta
berfungsi, dalam melakukan pengawasan.
Ada
dua elemen dasar PERT yakni kegiatan (aktivity) dan peristiwa atau kejadian
(event). Kegiatan merupakan bagian
dari proyek yang menggunakan waktu, tenaga, dana dan sumber lainnya. Peristiwa adalah saat permulaan atau
akhir dari tugas. Aktivitas dinyatakan dengan panah sedangkan peristiwa dinyatakan dengan lingkaran
atau persegi panjang.
F. Kegunaan PERT
Sebagai suatu model jaringan kerja
atau alat pengelola. PERT dimungkinkan penggunaannya dalam berbagaai bidang
kegiatan seperti bidang industri, pendidikan, administrasi, perdagangan dan
sebagainya. Kegunaan PERT secara rinci adalah sebagai berikut :
·
Dengan adanya hubungan
ketergantungan yang logis dari
masing-masing kegiatan jaringan
kerja, maka para manjer,
administrator haruslah mengadakan
perencanaan terinci
sebelum suatu proyek dilaksanakan.
·
Dengan adanya peristiwa atau event yang menunjukkan
selesainya suatu kegiatan.
·
Pada jaringan kerja dapat
digambarkan dengan jelas
kegiatan-kegiatan yang mempunyai
waktu pelaksanaan kritis
dan kegiatan-kegiatan yang tidak
kritis.
·
Gambaran suatu jaringan kerja
memberikan bantuan yang
sangat penting dalam komunikasi.
·
Jaringan kerja memberikan
kesempatan untuk memilih
pelaksanaan atau kegiattan lebih ekonomis dari segi
pembiayaan, kepastian menggunakan sumber dan
sebagainya.
G. Lambang dan Istilah yang Digunakan
dalam PERT
lingkaran
kecil = node, lingkaran kecil menunjukan suatu peristiwa atau kejadian. Ciri
kas atau peristiwa atau keadian adalah sebagai berikut :
·
Suatu peristiwa dapat sebagai
titik permulaan dalam proses kegiatan atau titik kaget.
·
Tidak menghabiskan waktu
·
Tidak menggunakan sumber baik
tenaga, fasilitas dan dana.
·
Setiap event atau peristiwa dalam
suatu jaringan kerja digambarkan dalam bentuk lingkaran kecil atau persegi.
·
Menyatakan suatu peristiwa yang
sudah terjadi.
·
lingkaran kecil bernomor. Lambang
ini menunjukkan bahwa dalam setiap peristiwa dalam suatu jaringan kerja diberi
nomor.
·
anak panah atau arrow pada gambar
ini menyatakan suatu aktivitas atau kegiatan.
Ciri – ciri
dari suatu aktivitas adalah sebagai berikut :
1. Memerlukan
jangka waktu dalam pelaksanaannya
2. memerlukan
penggunaan sumber-sumber tenaga,fasilitas, bahan dan dana dalam pelaksanaannya.
3. dalam
jaringan kerja selalu ditunjukan dengan anak panah yang menunjukkan jaringan
antara peristiwa dengan peristiwa lainnya.
4. dapat
berdiri sendiri, bahwa setiap anak panah menyatakan satu pelaksanaan sebagai
bagian dari seluruh kegiatan dalam suatu proyek.
5. suatu
kegiatan dapat meliputi persiapan, penyediaan berbagai sarana, pengadaan
percobaan, pelaksanaan dan seterusnya.
H.
Ketentuan
dalam Penyusunan Jaringan Kerja
Agar tidak
terjadinya kesalahan dalam menyusun jaringan kerja, perlu diperhatikan beberapa
keentuan atau aturan dalam penyusunannya. Aturan tersebut meliputi :
a.
Suatu peristiwa tidak dapat terjadi sebelum kegiatan yang
mendahuluinya selesai.
b. Sebelum
suatu kegiatan dapat dimulai, semua kegiatan yang
mendahuluinya harus sudah selesai
sebagaimana contoh diatas.
c.
Suatu peristiwa tidak boleh terjadi dua kali, dengan kata lain tidak
diperkenankan kejadian yang berulang,
yaitu kejadian yang
kembali ke peristiwa sebelumnya.
d. Setiap
kegiatan tertuju pada satu peristiwa.
e. Perhitungan selalu dimulai dari kiri ke kanan,
seperti contoh diatas.
f. Semua kegiatan dalam jaringan kerja harus
selesai pada tujuan akhir.
g. Panah hanya menunjukkan logika bahwa suatu
aktivitas mendahului aktivitas lain yang mengikutinya, dan panjang panah tidak
mempunyai arti apa-apa.
h. Menggambarkan kegiatan majemuk
dalam jaringan kerja perlu kita pecahkan menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil.
i. Jaringan
melingkar perlu dihindari.
j. Kesalahan menggambarkan
jaringan kerja juga sering menggantung.
I.
Langkah-langkah
dalam menggambarkan PERT
a. Pikirkan dan tuliskan
semua peristiwa yang ada dan akan terjadi. Peristiwa-peristiwa yang tidak
begitu penting dapat dihilangkan. Sesudah itu satukan peristiwa yang secara
logis dapat digabungkan. Peristiwa yang terlalu besar dapat dipisahkan menjadi
peristiwa-peristiwa yang lebih kecil. Hal ini harus dilakukan secara logis.
b. Tempatkan
peristiwa-peristiwa tersebut dalam suatu urutan yang logis, kemudian beri nomor
secara berurutan menurut waktu terjadinya.
c. Buatlah daftar peristiwa
tersebut secara serial, mulai dengan peristiwa akhir dan berakhir pada
peristiwa awal (1) yang merupakan permulaan proyek.
d. Tunjukkan peristiwa yang
mendahului setiap peristiwa dan letakkan dalam suatu daftar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar