KOMUNIKASI
A. Definisi Komunikasi
Menurut
Everett M. Rogers,
mengemukakan pendapatnya yaitu "Komunikasi adalah
suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan
atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka "
Rogers & O. Lawrence Kincaid, mengemukakan
pendapatnya yaitu" Komunikasi merupakan suatu interaksi dimana terdapat
dua orang atau lebih yang sedang membangun atau melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lain yang pada akhirnya akan tiba dimana mereka saling
memahami dan mengerti "
Theodore M. Newcomb, mengemukakan penda[atnya bahwa "
Setiap bentuk komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, yang
terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber untuk penerima "
B. Faktor yang mempengaruhi
Komunikasi
Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga
proses komunikasi tidak seperti yang diharapkan. Banyak hal yang dapat
mempengaruhi komunikasi diantaranya :
1.
Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama
latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi
semakin efektif.
2.
Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
3. Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan
sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.Semakin tinggi
pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang
disampaikan
C. Proses
Komunikasi
1. Sender, Individu,
kelompok atau organisasi yang
menginginkan menyampaikan pesan kepada individu,
kelompok, atau organisasi lain, yaitu receiver.
menginginkan menyampaikan pesan kepada individu,
kelompok, atau organisasi lain, yaitu receiver.
2. Encoding, adalah
menerjemahkan pemikiran tentang apa yang
ingin disampaikan ke dalam kode atau bahasa yang dapat
dimengerti orang lain.
ingin disampaikan ke dalam kode atau bahasa yang dapat
dimengerti orang lain.
3. Message, adalah
pesan yang merupakan informasi
yang ingin disampaikan sender kepada receiver.
yang ingin disampaikan sender kepada receiver.
4.
Channel atau
medium, merupakan saluran yang akan dipakai
untuk menyampaikan pesan.
untuk menyampaikan pesan.
5.
Decoding, memecahkan
sandi, merupakan proses
menginterpretasikan dan membuat masuk akal suatu pesan
yang diterima receiver.
menginterpretasikan dan membuat masuk akal suatu pesan
yang diterima receiver.
6.
Receiver, adalah orang, kelompok, atau organisasi
kepada
siapa pesan dimaksudkan untuk diterima.
siapa pesan dimaksudkan untuk diterima.
7.
Noise, merupakan suatu yang menggangu terhadap
penyampaian dan pemahaman terhadap pesan.
penyampaian dan pemahaman terhadap pesan.
8.
Feedback, merupakan pengetahuan tentang dampak pesan
pada receiver dan menimbulkan reaksi receiver disampaikan
kepada sender.
pada receiver dan menimbulkan reaksi receiver disampaikan
kepada sender.
9. Sender, Individu,
kelompok atau organisasi yang
menginginkan menyampaikan pesan kepada individu,
kelompok, atau organisasi lain, yaitu receiver.
menginginkan menyampaikan pesan kepada individu,
kelompok, atau organisasi lain, yaitu receiver.
D. Prinsip
Komunikasi
1. Penuh minat terhadap materi pesan,
2. Menarik perhatian bagi komunikan,
3. Dilengkapi alat peraga,
4. Menguasai materi pesan,
5. Mengulangi bagian yang penting,
6. Memiliki kegunaan, dan
7. Jangan menggangap bahwa setiap orang sudah
mengerti
pesan yang kita berikan (perlu umpan balik).
pesan yang kita berikan (perlu umpan balik).
8. Penuh minat terhadap materi pesan,
9. Menarik perhatian bagi komunikan,
10.
Dilengkapi alat peraga,
11.
Menguasai materi pesan,
12.
Mengulangi bagian yang penting,
13.
Memiliki kegunaan, dan
14.
Jangan menggangap bahwa setiap orang sudah mengerti
pesan yang kita berikan (perlu umpan balik).
pesan yang kita berikan (perlu umpan balik).
E. Tujuan
komunikasi
Tujuan
komunikasi adalah untuk membangun/menciptakan pemahaman atau pengertian
bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui, tetapi
mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku, ataupun
perubahan secara sosial.
1.
Perubahan sosial
Seorang komunikan setelah menerima pesan
kemudian sikapnya berubah, baik positif maupun negatif.
2.
Perubahan pendapat
Dalam
komunikasi berusaha menciptakan pemahaman.
3.
Perubahan perilaku
Komunikasi bertujuan untuk merubah perilaku
maupun tindakan seseorang, dari perilaku yang dekstruktif (tidak mencerminkan
perilaku hidup sehat, menuju perilaku hidup sehat).
4.
Perubahan sosial
Membangun dan memelihara ikatan hubungan
dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses
komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan
interpersonal.
F. Manfaat
Komunikasi
Menurut Alo
Liliweri (2007 ; 18), secara umum ada lima kategori fungsi utama komunikasi dan
Manfaat Komunikasi diantaranya :
1.
Sumber atau pengirim menyebarluaskan informasi agar dapat diketahui
penerima (informasi / to inform), fungsi utama dan pertama dari informasi
adalah menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi kepada
orang lain, artinya diharapkan dari penyebarluasan informasi itu para penerima
informasi akan mengetahui sesuatu yang ingin dia ketahui.
2.
Sumber menyebarluaskan informasi dalam rangka mendidik penerima
(pendidikan / to educate), fungsi utama dan pertama dari informasi adalah
menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi yang bersifat
mendidik kepada orang lain, artinya dari penyebarluasan informasi itu
diharapkan para penerima informasi akan menambah pengetahuan tentang sesuatu
yang ingin dia ketahui.
3.
Sumber memberikan instruksi agar dilaksanakan penerima (instruksi),
fungsi instruksi adalah fungsi komunikasi untuk memberikan instruksi
(mewajibkan atau melarang) penerima melakukan sesuatu yang diperintahkan.
4.
Sumber mempengaruhi komunikan dengan informasi yang persuasif untuk
mengubah persepsi, sikap dan perilaku penerima (persuasi / to influence),
fungsi persuasi terkadang disebut fungsi memengaruhi, fungsi persuasi adalah
fungsi komunikasi yang menyebarkan informasi yang dapat mempengaruhi (mengubah)
sikap penerima agar dia menentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan
kehendak pengirim.
5.
Sumber menyebarluaskan informasi untuk menghibur sekaligus mempengaruhi
penerima (menghibur / to entertain), fungsi hiburan adalah fungsi pengirim
untuk mengirimkan pesanpesan yang mengandung hiburan kepada penerima menikmati
apa yang diinformasikan.
G. Fungsi
Komunikasi
Fungsi
komunikasi adalah :
-
Kendali
-
Motivasi
-
Pengungkapan emosional
-
Informasi
H. Macam-macam
komunikasi
1.
Komunikasi searah
2.
Komunikasi dua arah
3.
Komunikasi berantai
I. Interaksi
Leader atau Manajer
Setiap
leader atau manajer pendidikan sekurang-kurangnya akan berinteraksi dan
berkomunikasi dengan pihak-pihak, seperti dengan bawahannya, atasannya,
spesialis, kelompok leader atau manajer, masyarakat, kelompok lain, asosiasi
profesi, pemerintah, pelanggan, stockholders, supplier, organisasi-organisasi
lain.
Sementara
itu, kepala sekolah berinteaksi dengan wakilnya, guru, staf tata usaha, dan
siswa (intern organisasi sekolah), sedangkan dengan ekstern organisasi sekolah
berinteraksi dengan Kepala Dinas Pendidikan, staf Dinas Pendidikan, pemerintah,
orang tua/wali murid, alumi, pengusaha, masyarakat, kelompok kepala sekolah,
organisasi profesi, dan lain-lainya.
J.
Karakteristik Komunikasi
1.
Komunikasi membutuhkan lebih dari dua orang yang akan menentukan tingkat
hubungan dengan oranglain.
2.
Komunikasi verbal dan non verbal terjadi secara simultan.
3.
Dalam komunikasi seseorang akan berespon terhadap pesan yang diterima.
4.
Pesan yang diterima tidak selalu diasumsikan sama antara penerima dan
pengirim.
5.
Pertukaran informasi dibutuhkan ilmu pengetahuan.
6.
Pesan yang dikirim dan diterima dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu,
pendidikan, keyakinan dan budaya.
7.
Posisi seseorang di dalam sistem sosiokultural dapat mempengaruhi proses
komunikasi.
8.
Komunikasi dipengaruhi oleh perasaan diri sendiri, subyek yang
dikomunikasikan dan oranglain.
9.
Komunikasi terjadi secara berkesinambungan dan terjadi hubungan timbal
balik.
K.
Bentuk-bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Komunikasi vertikal
Komunikasi
vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau
komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal
balik.
2.
Komunikasi horisontal
Komunikasi
horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara
karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak
formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
3.
Komunikasi diagonal
Komunikasi
diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan
orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian
(Effendy, 2000 : 17).
Pendapat
lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral
(menyisi).
Dimensi
vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.
· Ke bawah : Komunikasi yang mengalir dari satu
tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah.
Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan penetapan tujuan, memberikan
instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan,
menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik
terhadap kinerja.
·
Ke atas : komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi
dalam kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada
atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan
masalah-masalah yang ada.
L.
Gaya Komunikasi
Terdapat macam-macam gaya komunikasi
diantaranya yaitu :
1.
The Controlling Style
Gaya
komunikasi yang bersifat mengendali ini, ditandai dengan adanya satu kehendak
atau maksud untuk membatasi,
memaksa dan mengatur perilaku, pkikiran dan tanggapan orang lain.
2.
The Equalitarian Style
The
equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus
penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua
arah (two-way traffic of communication).
3.
The Structuring
Gaya
komunikasi yang terstruktur ini, memanfaat pesan-pesan verbal secara tertulis
maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan
tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi.
4.
The Dynamic Style
Gaya
komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim
pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaanya berorientasi pada
tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering
dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawahi para
wiranegara (salesmen).
5.
The Relinguishing Style
Gaya
komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima sara, pendapat
ataupun gagasan orng lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun
pengiriman pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan menguntrol
orang lain.
6.
The Withdrawal Style
Akibat yang
muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya
tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi
dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antar
pribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
M. Hambatan-hambatan Komunikasi
1.
mm Filtering, menunjukkan bahwa sender
secara sengaja memanipulasi informasi sehingga receiver akan melihat lebih favourable.
2.
Selective perception, receiver dalam proses komunikasi secara efektif
melihat dan mendengar berdasar pada kebutuhan, pengalaman, latar belakang, dan
karekteristik lainnya personal lainnya.
3.
Information oveload, individu mempunyai kapasitas terbatas untuk
memproses data.
4.
Emotions, kita cenderung paling mengesampingkan
rasionalitas kita dan proses pemikiran objektif dan mensubsitusi pertimbangan
emosional.
5.
Language, umur dan konteks merupakan faktor terbesar
yag memengaruhi perubahan tersebut.
6.
Silance, didefinisikan oleh ketiadaan informasi.
7.
Communication apprehension, mengalami ketegangan yang tidak semestinya
dan kegelisahan dalam komunikasi lisan, komunikasi tertulis atau keduanya.
8.
Gender differences, cenderung digunakan oleh pria untuk menekan
status, sedang wanita cenderung menggunakan untuk menciptakan hubungan.
9.
Politically correct communication, berarti tidak ofensif di mana makna dan
penyederhanaan hilang atau kebebasan berekspresi dirintangi.
10. Personal barriers, menunjukkan stiap atribut invidual yang menghindari komunikasi.
11. Physical barriers, hambatan fisik dapat berupa suara, waktu, tempat dan lainnya lagi.
12. Semantic barriers, hambatan oleh pengguna kata yang tidak jelas atau ambigu.
N. Teknik Berkomunikasi Secara Efektif
untuk menjadi komunikator atau komunikan yang
baik, atasilah hambatan-hambatan komunikator tersebut. Di samping itu jadilah,
1.
pendengar yang baik,
2.
pembicara yang efektif,pembaca yang baik,
3.
penulis yang baik,
4.
pembelajar yang baik, dan
5.
pembimbing yang baik
sebagai
seorang pendengar dan pembicara yang baik haruslah melakukan sebelas kaidah
menjadi pendengar yang baik, yaitu :
1.
lakukan lah kontak mata,
2.
hindarilah untuk mengevaluasi lebih awal terhadap pembicara,
3.
hindari pemberian “bumbu-bumbu” waktu pembicaraan dengan orang lain,
4.
jangan mencampuri pemikiran orang lain yang sedang berbicara atau ikut
melanjutkan ujung-ujung pembicaraan,
5.
jangan mnghindarkan diri untuk mendengarkan si pembicara karena akan
menjauhkan kertebukaan (kooperatif),
6.
jangan mengiterupsi pembicaraan orang lain (berlaku sopan,)
7.
hindari kecurigaan terhadap yang di bicarakan orang lain, (brsikap dan
berpikir positif) ,
8.
jangan perhatikan orangnya, tetapi isi pembicaraanya,
9.
jangan munafik terhadap diri sendiri karena banyak pngaruhnya terhadap
isi pmbicaraan,
10. dengarlah si pembicara.
11. Konsentrasilah pada lawan bicara, hindari
tindakan dan pikiran lain yang mengganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar