Senin, 22 Desember 2014

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI
A.   Definisi Komunikasi
Menurut Everett M. Rogers, mengemukakan pendapatnya yaitu "Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka "

Rogers & O. Lawrence Kincaid, mengemukakan pendapatnya yaitu" Komunikasi merupakan suatu interaksi dimana terdapat dua orang atau lebih yang sedang membangun atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain yang pada akhirnya akan tiba dimana mereka saling memahami dan mengerti "

Theodore M. Newcomb,  mengemukakan penda[atnya bahwa " Setiap bentuk komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, yang terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber untuk penerima "

B.   Faktor yang mempengaruhi Komunikasi

Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak seperti yang diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :
1.    Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.

2.    Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.

3.    Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan

C.   Proses Komunikasi

1.    Sender, Individu, kelompok atau organisasi yang
        menginginkan menyampaikan pesan kepada individu, 
        kelompok, atau organisasi lain, yaitu receiver.
2.    Encoding, adalah menerjemahkan pemikiran tentang apa yang
        ingin disampaikan ke dalam kode atau bahasa yang dapat
        dimengerti orang lain.
3.  Message, adalah pesan yang merupakan informasi
yang ingin disampaikan sender kepada receiver.
4.    Channel atau medium, merupakan saluran yang akan dipakai
      untuk menyampaikan pesan.
5.    Decoding, memecahkan sandi, merupakan proses
      menginterpretasikan dan membuat masuk akal suatu pesan
      yang diterima receiver.
6.    Receiver, adalah orang, kelompok, atau organisasi kepada
      siapa pesan dimaksudkan untuk diterima.
7.    Noise, merupakan suatu yang menggangu terhadap
      penyampaian dan pemahaman terhadap pesan.
8.    Feedback, merupakan pengetahuan tentang dampak pesan
      pada receiver dan menimbulkan reaksi receiver disampaikan
      kepada sender.

9.    Sender, Individu, kelompok atau organisasi yang
        menginginkan menyampaikan pesan kepada individu, 
        kelompok, atau organisasi lain, yaitu receiver.

D.   Prinsip Komunikasi

1.  Penuh minat terhadap materi pesan,
2.  Menarik perhatian bagi komunikan,
3.  Dilengkapi alat peraga,
4.  Menguasai materi pesan,
5.  Mengulangi bagian yang penting,
6.  Memiliki kegunaan, dan
7.  Jangan menggangap bahwa setiap orang sudah mengerti
pesan yang kita berikan (perlu umpan balik).
8.  Penuh minat terhadap materi pesan,
9.  Menarik perhatian bagi komunikan,
10.     Dilengkapi alat peraga,
11.     Menguasai materi pesan,
12.     Mengulangi bagian yang penting,
13.     Memiliki kegunaan, dan
14.     Jangan menggangap bahwa setiap orang sudah mengerti
pesan yang kita berikan (perlu umpan balik).

E.   Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi adalah untuk membangun/menciptakan pemahaman atau pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui, tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku, ataupun perubahan secara sosial.
1.    Perubahan sosial
Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah, baik positif maupun negatif.
2.    Perubahan pendapat
Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman.
3.    Perubahan perilaku
Komunikasi bertujuan untuk merubah perilaku maupun tindakan seseorang, dari perilaku yang dekstruktif (tidak mencerminkan perilaku hidup sehat, menuju perilaku hidup sehat).
4.    Perubahan sosial
Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal.

F.    Manfaat Komunikasi

Menurut Alo Liliweri (2007 ; 18), secara umum ada lima kategori fungsi utama komunikasi dan Manfaat Komunikasi diantaranya :
1.    Sumber atau pengirim menyebarluaskan informasi agar dapat diketahui penerima (informasi / to inform), fungsi utama dan pertama dari informasi adalah menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi kepada orang lain, artinya diharapkan dari penyebarluasan informasi itu para penerima informasi akan mengetahui sesuatu yang ingin dia ketahui.

2.    Sumber menyebarluaskan informasi dalam rangka mendidik penerima (pendidikan / to educate), fungsi utama dan pertama dari informasi adalah menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi yang bersifat mendidik kepada orang lain, artinya dari penyebarluasan informasi itu diharapkan para penerima informasi akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang ingin dia ketahui.

3.    Sumber memberikan instruksi agar dilaksanakan penerima (instruksi), fungsi instruksi adalah fungsi komunikasi untuk memberikan instruksi (mewajibkan atau melarang) penerima melakukan sesuatu yang diperintahkan.

4.    Sumber mempengaruhi komunikan dengan informasi yang persuasif untuk mengubah persepsi, sikap dan perilaku penerima (persuasi / to influence), fungsi persuasi terkadang disebut fungsi memengaruhi, fungsi persuasi adalah fungsi komunikasi yang menyebarkan informasi yang dapat mempengaruhi (mengubah) sikap penerima agar dia menentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kehendak pengirim.
5.    Sumber menyebarluaskan informasi untuk menghibur sekaligus mempengaruhi penerima (menghibur / to entertain), fungsi hiburan adalah fungsi pengirim untuk mengirimkan pesanpesan yang mengandung hiburan kepada penerima menikmati apa yang diinformasikan.

G.   Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi adalah :
-       Kendali
-       Motivasi
-       Pengungkapan emosional
-       Informasi

H.   Macam-macam komunikasi

1.   Komunikasi searah
2.   Komunikasi dua arah
3.   Komunikasi berantai

I.      Interaksi Leader atau Manajer

Setiap leader atau manajer pendidikan sekurang-kurangnya akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan pihak-pihak, seperti dengan bawahannya, atasannya, spesialis, kelompok leader atau manajer, masyarakat, kelompok lain, asosiasi profesi, pemerintah, pelanggan, stockholders, supplier, organisasi-organisasi lain.
Sementara itu, kepala sekolah berinteaksi dengan wakilnya, guru, staf tata usaha, dan siswa (intern organisasi sekolah), sedangkan dengan ekstern organisasi sekolah berinteraksi dengan Kepala Dinas Pendidikan, staf Dinas Pendidikan, pemerintah, orang tua/wali murid, alumi, pengusaha, masyarakat, kelompok kepala sekolah, organisasi profesi, dan lain-lainya.

J.    Karakteristik Komunikasi
1.        Komunikasi membutuhkan lebih dari dua orang yang akan menentukan tingkat hubungan dengan oranglain.
2.        Komunikasi verbal dan non verbal terjadi secara simultan.
3.        Dalam komunikasi seseorang akan berespon terhadap pesan yang diterima.
4.        Pesan yang diterima tidak selalu diasumsikan sama antara penerima dan pengirim.
5.        Pertukaran informasi dibutuhkan ilmu pengetahuan.
6.        Pesan yang dikirim dan diterima dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, keyakinan dan budaya.
7.        Posisi seseorang di dalam sistem sosiokultural dapat mempengaruhi proses komunikasi.
8.        Komunikasi dipengaruhi oleh perasaan diri sendiri, subyek yang dikomunikasikan dan oranglain.
9.        Komunikasi terjadi secara berkesinambungan dan terjadi hubungan timbal balik.

K.   Bentuk-bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
2.      Komunikasi horisontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
3.      Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian (Effendy, 2000 : 17).
Pendapat lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral (menyisi).
Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.
·      Ke bawah : Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.
·            Ke atas : komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan masalah-masalah yang ada.

L.    Gaya Komunikasi
              Terdapat macam-macam gaya komunikasi diantaranya yaitu :
1.    The Controlling Style
Gaya komunikasi yang bersifat mengendali ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pkikiran dan tanggapan orang lain.
2.    The Equalitarian Style
The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication).

3.    The Structuring
Gaya komunikasi yang terstruktur ini, memanfaat pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi.
4.    The Dynamic Style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaanya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawahi para wiranegara (salesmen).
5.    The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima sara, pendapat ataupun gagasan orng lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengiriman pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan menguntrol orang lain.
6.    The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antar pribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

M.   Hambatan-hambatan Komunikasi

1.    mm Filtering, menunjukkan bahwa sender secara sengaja memanipulasi informasi sehingga receiver akan melihat lebih favourable
2.    Selective perception, receiver dalam proses komunikasi secara efektif melihat dan mendengar berdasar pada kebutuhan, pengalaman, latar belakang, dan karekteristik lainnya personal lainnya.
3.    Information oveload, individu mempunyai kapasitas terbatas untuk memproses data.
4.    Emotions, kita cenderung paling mengesampingkan rasionalitas kita dan proses pemikiran objektif dan mensubsitusi pertimbangan emosional.
5.    Language, umur dan konteks merupakan faktor terbesar yag memengaruhi perubahan tersebut.
6.    Silance, didefinisikan oleh ketiadaan informasi.
7.    Communication apprehension, mengalami ketegangan yang tidak semestinya dan kegelisahan dalam komunikasi lisan, komunikasi tertulis atau keduanya.
8.    Gender differences, cenderung digunakan oleh pria untuk menekan status, sedang wanita cenderung menggunakan untuk menciptakan hubungan.
9.    Politically correct communication, berarti tidak ofensif di mana makna dan penyederhanaan hilang atau kebebasan berekspresi dirintangi.
10. Personal barriers, menunjukkan stiap atribut invidual yang menghindari komunikasi.
11. Physical barriers, hambatan fisik dapat berupa suara, waktu, tempat dan lainnya lagi.
12. Semantic barriers, hambatan oleh pengguna kata yang tidak jelas atau ambigu.

N.   Teknik Berkomunikasi Secara Efektif

untuk menjadi komunikator atau komunikan yang baik, atasilah hambatan-hambatan komunikator tersebut. Di samping itu jadilah,
1.    pendengar yang baik,
2.    pembicara yang efektif,pembaca yang baik,
3.    penulis yang baik,
4.    pembelajar yang baik, dan
5.    pembimbing yang baik
sebagai seorang pendengar dan pembicara yang baik haruslah melakukan sebelas kaidah menjadi pendengar yang baik, yaitu :
1.    lakukan lah kontak mata,
2.    hindarilah untuk mengevaluasi lebih awal terhadap pembicara,
3.    hindari pemberian “bumbu-bumbu” waktu pembicaraan dengan orang lain,
4.    jangan mencampuri pemikiran orang lain yang sedang berbicara atau ikut melanjutkan ujung-ujung pembicaraan,
5.    jangan mnghindarkan diri untuk mendengarkan si pembicara karena akan menjauhkan kertebukaan (kooperatif),
6.    jangan mengiterupsi pembicaraan orang lain (berlaku sopan,)
7.    hindari kecurigaan terhadap yang di bicarakan orang lain, (brsikap dan berpikir positif) ,
8.    jangan perhatikan orangnya, tetapi isi pembicaraanya,
9.    jangan munafik terhadap diri sendiri karena banyak pngaruhnya terhadap isi pmbicaraan,
10. dengarlah si pembicara.
11. Konsentrasilah pada lawan bicara, hindari tindakan dan pikiran lain yang mengganggu.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar