Motivasi
A. Definisi para ahli
Menurut Schuk, et al., (2010)
Motivation
is the process wherebye goal- directed activity is instigated and sustained.
(Motivasi adalah proses melalui kegiatan pencapaian tujuan yang telah mendorong
dan berkelanjutan).
Menurut Stephen P. Robbins (2007) Motivation
as the willingness to exert high levels of effort to ward organizational goals,
conditional by effort’s ability to satisfy some induvidual need. (motivasi
sebagai suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan
organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa
kebutuhan individu)
Menurut Merle J. Moskowits Motivation
is usually defined the initiatif and direction of behavior and the study of
motivation is in effect the study of course of behavior. (Motivasi
didefinisikan secara umum sebagai insiatif dan pengarahan tingkah laku dan
pengajaran motivasi sebenarnya merupakan pembelajaran tingkah laku)
B. Teori-teori motivasi
a. Hierarki
Teori Kebutuhan (Hierarchical of Needs Theory)
Menurut Abraham Maslow bahwa pada setiap diri
manusia itu terdiri atas lima kebutuhan yaitu Kebutuhan Fisik terdiri dari
kebutuhan akan perumahan, makanan, minuman, dan kesehatan. Kebutuhan rasa aman
dalam dunia kerja, pegawai menginginkan adanya jaminan sosial tenaga kerja,
pensiun, perlengkapan keselamatan kerja, dan kepastian dalam status
kepegawaian. Kebutuhan sosial, kebutuhan ini berkaitan dengan menjadi bagian
dari orang lain, dicintai orang lain, dan mencintai orang lain. Kebutuhan
pengakuan, kebutuhan yang berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari orang lain.
Sedangkan kebutuhan untuk aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan
kemampuan, skill, dan potensi.
b. Teori
Kebutuhan McClelland’s (McClelland’s
Theory of Needs)
McClelland
theoryof needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu:
1) Kebutuhan
dalam mencapai kesuksesan: kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar
perusahaan yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju
keberhasilan.
2) Kebutuhan
dalam kekuasaan atau otoritas kerja: kebutuhan untuk membuat orang berperilaku
dalam keadaan yang wajar dan bijaksana didalam tugasnya masing-masing
3) Kebutuhan
untuk berafiliasi: hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebih dekat rekan
kerja.
c. Teori
X dan Y Mc. Gregor
Teori
X dan Y, Douglas McGregor yang dikutip oleh Malayu S.P Hasibuan (2003:160)
mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia, negatif dengan tanda
label x dan positif dengan tanda label y.
·
Teori X (negatif) merumuskan asumsi-asumsi
sebagai berikut:
1) Rata-rata
karyawanmalasdantidaksukabekerja.
2) Umumnya
karyawan tidak berambisi mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindari
tanggung jawabnya dengan cara mengkambinghitamkan orang lain.
3)
Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah,
dan diawasi dalam melaksanakan pekerjaannya.
4)
Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan
tidak memperdulikan tujuan organisasi.
·
Teori Y (positif) memiliki asumsi-asumsi
sebagai berikut:
1) Rata-rata
karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerja, sama wajarnya dengan
bermain-main dan beristirahat. Pekerjaan tidak perlu dihindari dan dipaksakan,
bahkan banyak karyawan tidak betah dan merasa kesal tidak bekerja.
2)
Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung
jawab dan berambisi untuk maju dengan mencapai prestasi kerja yang optimal.
3) Karyawan
selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan mengambangkan dirinya untuk
mencapai sasran itu. Organisasi seharusnya memungkinkan karyawan mewujudkan
potenisnya sendiri dengan memberikan sumbangan pada tercapainya sasaran
perusahaan.
d. ERG Theory (Existence,
Relatedness, Growth Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer
yang dikutip oleh A. A. Anwar prabu mangkunegara (2007:98), yang sebetulnya
tidak jauh berbeda dengan teori dari Abraham Maslow. Teori ini mengemukakan
bahwa ada tiga kelompok kebutuhan manusia, yaitu:
1) Existenceneeds, kebutuhan ini
berhubungan dengan fisik dari eksistensi pegawai, seperti makan, minum,
pakaian, bernapas, gaji, keamanan kondisi kerja, fringe benefits.
2) Relatednessneeds, kebutuhan
interpersonal, yaitu kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja.
3) Growth
needs, kebutuhan untuk mengembangkan
dan meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan kecakapan
pegawai.
e.
Teori Herzberg
Menurut
Hezberg adalah teori yan ia kembangkan lagi berdasarkan teori Hiegiene yakni,
orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan, yaitu:
(1) Kebutuhan
akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan (maintenance factors). Faktor kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung
terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
Faktor-faktor pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, supervisi,
macam-macam tunjangan.
(2) Faktor
pemeliharaan yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini meliputi
serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan pekerjaan yang apabila terdapat dalam pekerjaan
akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi
yang baik.
C. Faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi
Motivasi sebagai proses batin atau proses
psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
A. Faktor
ekstern
1) Lingkungan
kerja
2) Pemimpin
dan kepemimpinannya
3) Tuntutan
perkembangan organisasi atau tugas
4) Dorognan
atau bimbingan atasan
B. Faktor
intern
1) Pembawaan
individu
2) Tingkat
pendidikan
3) Pengalaman
masa lampau
4) Keinginan
atau harapan masa depan
D. Konsep-konsep
motivasi
Konsep motivasi yang
dijelaskan oleh suwanto adalah sebagai berikut
a.
Model Tradisional
Untuk
memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif
dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.
b.
Model Hubungan Manusia
Untuk
memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakui
kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
c.
Model Sumber Daya Manusia
Pegawai
dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga
kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti
E. Jenis-jenis
motivasi
Menurut Mc. Dougal, jenis motivasi dibagi menjadi
2, yakni :
1.
Motivasi Primer (segi biologis atau jasmani manusia)
Motivasi Primer adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contoh seseorang yang
senang membaca tidak perlu lagi didorong untuk membaca, ia dengan sendirinya
akan mencari buku-buku untuk dibacanya. Atau tingkah laku terdiri dari
pemikiran tentang tujuan, perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan.
2.
Motivasi Sekunder (Lingkungan)
Motivasi sekunder adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu tidak ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagi contoh yakni,
seseorang yang bekerja karena ingin mendapatkan hadiah dari orang lain. Atau
pengertian lainnya yaitu, motivasi yang dipelajari yang berkaitan dengan motif
sosial, sikap, dan emosi dalam belajar (Afektif, kognitif, kuratif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar