Pengawasan
A. Definisi
Pengawasan
George R. Tery mengartikan
pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya
mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan
korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Stephen
P. Robbin menyatakan
pengawasan itu merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga
membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
Robert
J. Mockler menyatakan Pengawasan adalah usaha sistematik menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan
balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur
deviasi-deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua
sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
Kertonegoro
Menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui manajer
berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaannya.
B. Fungsi
Pengawasan
Menurut Ernie dan Saefulah, fungsi
pengawasan adalah :
1.
Mengevaluasi
keberhasilan dn pencapaian tujuan serta target sesuai dengan indikator yang
ditetapkan.
2.
Mengambil
langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
3.
Nelakukan
berbagai alternative solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut Maringan, fungsi
pengawasan adalah:
1.
Mempertebal
rasa tanggung jawab terhadap pejabatan yang diserahi tugas dan wewenang dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
2.
Mendidik
para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan.
3.
Untuk
mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian, dan kelemahan agar
tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
C. Sistem
Pengawasan
·
Sistem Komperatif
Sistem yang mempelajari tentang
kemajuan pekerjaan, membandingkan laporan hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan
dengan rencana mengadakan analisa terhadap perbedaan-perbedaan termasuk
pengaruh faktor lingkungan.
·
Sistem Verifikatif
Dalam sistem ini pengawasan menentukan
ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan prosedur pemeriksaan. Seperti
membuat laporan secara periodic terhadap hasil pemeriksaan.
·
Sistem Inspeksi
Inspeksi dimaksudkan untuk mengecek
kebenaran dari hasil laporan. Selain itu sistem ini bertujuan untuk memberikan
penjelasan-penjelasan terhadap kebijaksanaan pimpinan dan dilakukan dengan rasa
solidaritas dan moral yang tinggi
·
Sistem Investigasi
Sistem
ini lebih menitik beratkan pada penyelidikan/penelitian yang lebih mendalam
terhadap masalah masalah yang bersifat negative.
D. Objek
Pengawasan
Secara garis besar objek pengawasan
dapat dikelompokan menjadi 4, yakni:
1.
Kuantitas
dan kualitas program, yakni barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan atau
program tersebut.
2.
Biaya
program, yakni dengan menggunakan 3 macam standar yaitu modal yang dipakai,
pendapatan yang diperoleh dan hasil program.
3.
Pelaksanaan
program, yaitu pengawasan terhadap waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan dan
proses pelaksanaan apakah sesuai dengan yang telah diteapkan dalam perencanaan.
4.
Hal-hal
yang bersifat khusus, yaitu pengawasan yang ditunjukan kepada hal-hal khusus
yang ditetapkan oleh pemimpin atau manajer.
E. SOP
Pengawasan
Maksud pembuatan SOP pegawasan adalah
sebagai pedoman bagi seluruh anggota pengawasan dalam melaksanakan tugas
dilapangan. Tujuannya adalah untuk pedoman agar tifak menyimpang dari
ketentuan.
F. Pengawasan
Efektif
Stoner
mengemukakan bahwa pengawasan yang efektif harus memenuhi persyarata sebagai
berikut:
a)
Ketepatan
b)
Sesuai
waktu
c)
Objektif
dan kompherensif
d)
Focus
pada titik pengawasan strategis
e)
Realistis
secara ekonomis
f)
Realistis
secara organisatoris
g)
Terkoordinasi
dengan aliran kerja organisasi
h)
Luwes
i)
Prespektif
dan operasional
j)
Dapat
diterima para anggota organisasi
Menurut Schermerhom bahwa pengawasan yang
efektif harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Berorientasi pada hal-hal yang
strategis
b) Berbasis informasi
c) Tidak kompleks
d) Dapat dimengerti\luwes
e) Konsisten dengan struktur organisasi
f) Dirancang untuk mengakomodasi
pengawasan diri
g) Positif, mengarah keperkembanagan,
perubahan dan perbaikan
h) Jujur dan objektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar