Senin, 22 Desember 2014

PENGAWASAN

Pengawasan
A.   Definisi Pengawasan
George R. Tery mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Stephen P. Robbin menyatakan pengawasan itu merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
Robert J. Mockler menyatakan Pengawasan adalah usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
Kertonegoro Menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaannya.

B.   Fungsi Pengawasan
Menurut Ernie dan Saefulah, fungsi pengawasan adalah :
1.    Mengevaluasi keberhasilan dn pencapaian tujuan serta target sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
2.    Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
3.    Nelakukan berbagai alternative solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut Maringan, fungsi pengawasan adalah:
1.    Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabatan yang diserahi tugas dan wewenang dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
2.    Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
3.    Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian, dan kelemahan agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.

C.   Sistem Pengawasan
·      Sistem Komperatif
Sistem yang mempelajari tentang kemajuan pekerjaan, membandingkan laporan hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan dengan rencana mengadakan analisa terhadap perbedaan-perbedaan termasuk pengaruh faktor lingkungan.
·      Sistem Verifikatif
Dalam sistem ini pengawasan menentukan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan prosedur pemeriksaan. Seperti membuat laporan secara periodic terhadap hasil pemeriksaan.
·      Sistem Inspeksi
Inspeksi dimaksudkan untuk mengecek kebenaran dari hasil laporan. Selain itu sistem ini bertujuan untuk memberikan penjelasan-penjelasan terhadap kebijaksanaan pimpinan dan dilakukan dengan rasa solidaritas dan moral yang tinggi
·      Sistem Investigasi
Sistem ini lebih menitik beratkan pada penyelidikan/penelitian yang lebih mendalam terhadap masalah masalah yang bersifat negative.

D.   Objek Pengawasan
Secara garis besar objek pengawasan dapat dikelompokan menjadi 4, yakni:
1.    Kuantitas dan kualitas program, yakni barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan atau program tersebut.
2.    Biaya program, yakni dengan menggunakan 3 macam standar yaitu modal yang dipakai, pendapatan yang diperoleh dan hasil program.
3.    Pelaksanaan program, yaitu pengawasan terhadap waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan dan proses pelaksanaan apakah sesuai dengan yang telah diteapkan dalam perencanaan.
4.    Hal-hal yang bersifat khusus, yaitu pengawasan yang ditunjukan kepada hal-hal khusus yang ditetapkan oleh pemimpin atau manajer.

E.   SOP Pengawasan
Maksud pembuatan SOP pegawasan adalah sebagai pedoman bagi seluruh anggota pengawasan dalam melaksanakan tugas dilapangan. Tujuannya adalah untuk pedoman agar tifak menyimpang dari ketentuan.

F.    Pengawasan Efektif
Stoner mengemukakan bahwa pengawasan yang efektif harus memenuhi persyarata sebagai berikut:
a)      Ketepatan
b)      Sesuai waktu
c)      Objektif dan kompherensif
d)      Focus pada titik pengawasan strategis
e)      Realistis secara ekonomis
f)       Realistis secara organisatoris
g)      Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
h)      Luwes
i)        Prespektif dan operasional
j)        Dapat diterima para anggota organisasi
     Menurut Schermerhom bahwa pengawasan yang efektif harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a)    Berorientasi pada hal-hal yang strategis
b)    Berbasis informasi
c)    Tidak kompleks
d)    Dapat dimengerti\luwes
e)    Konsisten dengan struktur organisasi
f)     Dirancang untuk mengakomodasi pengawasan diri
g)    Positif, mengarah keperkembanagan, perubahan dan perbaikan

h)    Jujur dan objektif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar