Dasar-dasar perencanaan
A.
Definisi
Para Ahli
B.
Dasar
Pemikiran Perncanaan
C.
Proses
Perencanaan
D.
Konsep
Perencanaan
E.
Fungsi
Perencanaan
F.
Sifat
Perencanaan
A. Definisi
perencanaan menurut para ahli:
· Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan
fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa
datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang
diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
· M.Farland,
Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian
pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
· Siagian
(1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian yang telah ditentukan.
·Drs.H.Malayu S.P Hasibuan, Rencana
adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi,setiap rencana mengandung dua
unsur,yaitu:”tujuan dan pedoman”.
Dapat disimpulkan dari ketiga pendapat tersebut bahwa
perencanaan adalah fungsi seorang manajer dalam menghubungkan
fakta-fakta, menggunakan asumsi-asumsi yang berhubungan dengan masa
depan untuk merancang dan merumuskan tujuan,kebijakan dan kegiatan
tertentu yang diperlukan,untuk mencapai hasil tertentu.
B. Dasar Pemikiran Perencanaan
Suatu perencanaan selalu mengambil tindakan yang rasional
dan cerdas. Tetapi sebenarnya, suatu tindakan berpikir cerdas tersebut
merupakan pemikiran tentang suatu subjek dari banyak pendapat. Dasar pemikiran
peerncanaan harus efektif dan efifisien. Karena perencanaan menempati fungsi
pertama dan utama diantara fungsi-fungsi manajemen
C. Konsep
Perencanaan
- Proses
menentukan bagaimana sistem manajemen akan mencapai tujuan-tujuan,
menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai apa yang ingin ditujunya(certo,
2003)[1]
- Proses
menetapkan tujuan-tujuan dan rancangan tindakan, membangun
peraturan-peraturan dan prosedur, dan memperhitungkan hasil-hasil yang
akan terjadi dimasa yang akan datang.(Dessler,2001)[2]
Dari kedua pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
perencanaan merupakan proses awal bagi sistem manajemen unuk mencapai
tujuan-tujuannya.
D. Proses Perencanaan
Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang
sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam perencanaan terkandung
suatu aktivitas tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai hasil tertentu
yang diinginkan.
Menurut Louis A.Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktivitas
yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berfikir ke depan dan mengambil
keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi
tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas yang dimaksud:
- Prakiraan
(forecasting)
Prakiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk
meramalkan atau memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan
kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
- Penetapan
tujuan (establishing objective)
Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan
sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
- Pemrograman
(programming)
Pemrograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan
maksud untuk menetapkan:
a. Langkah-langkah utama yang
diperlukan untuk mencapai suatu tujuan,
b.Unit dan angota uang bertanggung
jawab untuk setiap langkah,
c. Urutan serta pengturan waktu setiap
langkah.
- Penjadwalan
(scheduling)
Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukkan waktu menurut
kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
- Penganggaran
(budgeting)
Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat
pernyataan tentang sumber daya keuangan (financial recources) yang disediakan
untuk aktivitas dan waktu tertentu.
- Pengembangan
prosedur (developing procedure)
Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas
menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
- Penetapan
dan interpretasi (estabilishing and interpreting policies)
Penetapan dan interpretasi kebijakan adalah suatu aktivitas
yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi manajer dan para
bawahannya akan bekerja. Suatu kebijakan adalah sebagai suatu keputusan yang
sentiasa berlaku untuk permasalahan yang timbul berulang demi suatu organisasi.
E. Sifat-Sifat Perencanaan
Perencana
yang baik haruslah mengandung sifat-sifat sebagai berikut :
a.
Pemakaian kata-kata yang sederhana
dan terang,
b.
Fleksibel,
c.
Mempunyai stabilitas,
d.
Ada dalam perimbangan, dan
e.
Meliputi semua tindakan yang
diperlukan.
E. Fungsi Perencanaan
Dalam menjalankan perencanaan tentu kita harus tahu fungsi dari perencanaan itu
sendiri, yaitu :
a. Menentukan titik tolak dan tujuan
usaha
Tujuan
adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan
perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik
harus memiliki titik tolak dan tujuan.
b. Memberikan pedoman, pegangan dan
arah
Suatu
perencanaan mengadakan perencanaan apabila hendak mencapai suatu tujuan. Tanpa
perencanaan suatu perusahaan tidak akan memiliki pedoman, pegangan dan arahan
dalam melaksanakan aktifitas kegiatannya.
c. Mencegah pemborosan waktu, tenaga
dan material
Dalam
menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah
alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak. Atau dengan kata lain, apakah
masih dalam batasan kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita
tetapkan.
b. Memudahkan pengawasan
Dengan
adanya planning kita dapat mengetahui penyelewengan yang terjadikarena
perencanaan merupakan pedoman dan patokan dalam melakukan dalam suatu usaha.
c. Kemampuan evaluasi yang teratur
Dengan
adanya perencanaan, kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukan sudah
sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai.
d. Sebagai alat koordinasi
Perencanaan
dalam suatu perusahaan kadang-kadang begitu kompleks, karena untuk perencanaan
tersebut meliputi berbagai bidang dimana tanpa koordinasi yang baik dapat
menimbulkan benturan-benturan yang akibatnya dapat cukup parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar